Jumat, 18 Desember 2009

2012 Bukan Kiamat, Tapi Puncak Global Warming

“2012 Kiamat” Apakah Ramalan, Bohongan atau Peringgatan? Bagi umat Islam hal itu perlu dipahami secara bijak. Sebab, isu akan terjadinya bencana besar pernah terjadi di jaman nabi Nuh dan Nabi Jusuf.

Bagi umat nabi Nuh dan umat nabi Jusuf, tentu kabar akan terjadinya bencana besar itu membuat mereka bingung, antara percaya atau tidak. Namun hikmah dari kedua peristiwa tersebut justru terletak pada bagaimana menyiapkan kondisi apabila bencana besar itu benar-benar terjadi.

Nabi Nuh membuat kapal besar untuk mengarungi samudra luas berbulan-bulan. Sedangkan Nabi Yusuf menyiapkan lumbung besar, guna menyimpan surplus pangan selama 7 musim untuk menghadapi 7 musim paceklik kemudian.

Wahai umat Islam jangan terjebak arus percaya atau tidak tentang “2012”, tapi yang harus perbuat yakni bagaimana mengantisipasi jikalau bencana itu benar-benar terjadi.

2012 bukan kiamat, melainkan terjadinya puncak suhu panas (global warming). Sebab, berdasarkan data astronomi menyebutkan bahwa pada tahun 2012 badai matahari (flare) memuncak dan bumi memasuki medan awan energi antar bintang. Kondisi tersebut memungkinkan terjadinya peningkatan suhu panas yang luar biasa di bumi.

Di samping itu, peningkatan suhu panas bumi (global warming) sebetulnya telah dirasakan beberapa tahun terakhir akibat tingginya polusi udara dan efek rumah kaca. Global warming merupakan bukti nyata terjadinya perubahan iklim dunia dan salah satu solusinya adalah dengan memperbanyak penanaman pohon.

Karenanya dalam rangka memperingati datangnya tahun baru Islam 1431 Hijriyah sekaligus turut menyebarkan kesepakatan Konfrensi Dunia tentang Perubahan Iklim di Kopenhagen Dermark, 7-18 Desember 2009. DPD LDII Jawa Timur menggelar Penghijauan Massal serempak di seluruh Kabupaten/Kota se Jawa Timur dengan menanam 112.000 pohon.
 
Pada aksi penghijuan tersebut DPD LDII Jawa Timur juga membawa seruan:

-          Menghimbau agar seluruh pemerintahan Kabupaten / Kota di Jawa Timur segera mendata Pohon sebagai Aset Kota.
-          Menkampanyekan tentang 9 Manfaat Penghijauan secara konsisten dan berkesinambungan.

Adapun 9 Manfaat Penghijauan, antara lain:
1.      Manfaat Estetis: Menciptakan lingkungan yang hijau dan asri
2.      Manfaat Orologis: Mampu melindungi tanah dari banjir, longsor, gempa dan abrasi
3.      Manfaat Hidrologis: Menjaga persediaan air tanah
4.      Manfaat Klimatologis: Mengurangi suhu panas dan menyejukan udara
5.      Manfaat Edaphis: Menjadi tempat tinggal binatang dan makhluk hidup lain
6.      Manfaat Ekologis: Menjaga keseimbangan alam
7.      Manfaat Hygienis:Menyerap Carbon Dioksida (CO2) mengeluarkan Oksigen (O2)
8.      Manfaat Protektif: Melindungi dari terik matahari, angin, debu dan meredam suara
9.      Manfaat Edukatif: Menjadi laboratorium alam mengenal tanaman (flora)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar