Minggu, 19 September 2010

selamat iedul fitri

Taqobbalallohu minna wa minkum

Sabtu, 03 Juli 2010

LDII Go Green


Makassar (ANTARA News) – Lembaga Dakwah Islam Indonesia LDII memusatkan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Makassar dengan penanaman 100 pohon persahabatan pada 21 Juni 2010.

“Seluruh perwakilan DPD LDII dari 33 provinsi, termasuk enam penerima penghargaan yang berprestasi dalam pelestarian lingkungan akan hadir di Makassar,” kata Ketua LDII H Prasetyo Sunaryo di Makassar, Sabtu.

Menurut dia, kegiatan “LDII Go Freen” ini di kota “Anging Mammiri” ini, diawali dengan penanaman pohon persahabatan oleh Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, Kementerian Lingkungan Hidup dan pengurus DPP dan DPD LDII di Jalan Berua Raya, Daya, Makassar.

Dia mengatakan, kegiatan tersebut diharapkan dalam memberikan stimulus kepada masyarakat untuk memperbaiki kondisi lingkungan yang semakin menurun dan memicu terjadinya pemanasan global.

“Gerakan penghijauan ini untuk menjaga kelestarian lingkungan yang berkelanjutan melalui reklamasi dan revegetasi berwawasan religi, karena menjaga lingkungan itu merupakan bagian dari dakwah menyerukan kebajikan,” katanya.

Selain kegiatan menanam pohon, katanya, DPP LDII akan memberikan penghargaan kepada warga LDII yang berprestasi dalam pelestarian lingkungan, di antaranya H Budirama Natakusuma (penggagas biopori dan car free day DKI Jakarta), Hj Erni Suhaina Fadzri Nandang (penerima Upakarti 2008 dan Rekor Muri untuk pemanfaatan limbah non B-3 untuk pakaian dan dekorasi pesta pernikahan) dan Supri (penerima Kalpataru).

Agenda lainnya pada hari yang sama adalah sarasehan konservasi lingkungan pada 21 Juni 2010 di Graha Pena, Makassar yang menampilkan pembicara utama Sekretaris Menteri Lingkungan Hidup dan Emil Salim, mantan Menteri Lingkungan Hidup.

“Khusus aksi penanaman pohon ini yang bertujuan untuk menekan terjadinya pemanasan global yang juga berdampak pada perubahan iklim, diharapkan diikuti dengan upaya pemeliharaan pohon yang telah ditanam oleh masyarakat,” ujarnya.

Sementara target pohon jenis sambit yang dikenal dengan istilah pohon ba`do oleh warga setempat, Prasetyo yang didampingi Ketua DPD LDII Sulsel H Haryanto mengatakan, ditargetkan mencapai satu juta pohon yang penanamannya akan dilakukan secara bertahap.(*)(T.S036/R009)





Minggu, 20 Juni 2010

Makassar Pusat Gerakan Penghijauan Berwawasan Religi



Sabtu, 19 Juni 2010 | 15:11 WIB

TEMPO Interaktif, Makassar -Perhatian terhadap lingkungan tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi organisasi masyarakat Islam pun tidak ketinggalan. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan dan mengatasi global warming. Dimana Makassar ditunjuk menjadi pusat pelaksanaan program penghijauan berwawasan religi.

"Makassar dipilih sebagai sentra pencanangan LDII Go Green karena dinilai sukses dengan program Go Green di Sulawesi Selatan," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat LDII, Prasetyo Sunaryo, saat memberikan keterangan pers, Makassar, siang tadi.

Menurutnya, program LDII ini akan menunjang program pemerintah provinsi terkait penghijauan. Dimana selain isu global tentang perubahan iklim, program ini dimaksudkan bentuk sumbangsih kecil LDII terhadap sektor pertanian. "Kegiatan pertanian dipengaruhi perubahan iklim yang ekstrim, contohnya musim kemarau bertambah 40 hari. Ini berpotensi merugikan produksi pertanian," kata Prasetyo.

Pencanangan program penghijauan berwawasan religi ini dilaksanakan Senin pekan depan, dimulai dengan penanaman 100 pohon jenis kosambi atau dalam bahasa lokal ba'do, di Pondok Pesantren Berua Daya, Makassar. Jumlah ini akan terus bertambah hingga 1 juta pohon yang tersebar di Indonesia.

Ketua Panitia LDII Go Green, Ishak Andi Ballado mengatakan pencanangan program ini akan dihadiri pula perwakilan dari 33 provinsi. Rencananya setiap provinsi akan memiliki wakil untuk menerapkan program serupa di daerah tersebut. Mereka juga akan melakukan pengawasan agar pohon-pohon yang ditanam tidak mati.

Rabu, 16 Juni 2010

Penghijauan dengan Penanaman Pohon di Kabupaten Batang

Pencanangan penanaman pohon secara simbolis dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup dan Hari Penanggulangan degradasi Lahan dan Kekeringan di Kabupaten Batang dilakukan hari Jumat 11 Juni 2010 di Pantai Sigandu Batang.Penanaman pohon secara simbolis dilakukan oleh Bupati Batang, H Bambang Bintoro,SE bersama Wabub H achfa Machfudz,Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Batang Hj. Susi Iriani,SE dan melibatkan Warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia ( LDII ). 


Ka Badan Lingkungan Hidup Kab. Batang, Ir. H Agus Riyadi, MM dalam upacara pencanangan melaporkan,tujuan kegiatan itu memberikan contoh nyata dalam upaya konservasi sumber daya alam,baik yang ada di hulu maupun di hilir.

Pohon yang ditanam sebanyak 15 000 batang lebih untuk daerah pantai dan pegunungan/pedesaan.

Ketua DPD LDII Kab. Batang, Drs. H Tulyono,Msi, menjelaskan, keikutsertaan warga LDII tsb sudah menjadi komitmen warga LDII untuk menjaga dan merawat lingkungan agar kita semua bisa meninikmatinya dengan nyaman.



Jumat, 11 Juni 2010

Rencana Pencanangan Program LDII Go Green

Acara Pencanangan LDII Go Green insyaAlloh akan dilaksanakan pada hari Senin, 21 Juni 2010 di Makasar, Sulawesi Selatan, yang akan dihadiri oleh Pengurus DPP LDII, perwakilan DPD LDII Provinsi seluruh Indonesia, tokoh-tokoh masyarakat, dll.

Dalam Acara tersebut insyaAlloh juga akan dihadir Gubernur Sulawesi Selatan, Walikota Ujung Pandang. Sementara saat ini panitia sedang mengupayakan Prof. Emil Salim dan Menteri KLH untuk hadir sebagai Keynote Speech dan meresmikan pencanangan tersebut. 

Selain kegiatan ceremonial, pada hari itu juga akan digelar pameran kegiatan yang telah dilaksanakan oleh warga LDII di berbagai provinsi terkait penghijauan dan lingkungan serta juga akan dilaksanakan workshop penghiajaun. Mohon doanya agar acara dapat terlaksana dengan lancar, aman, selamat dan barokah bagi kita semua.

Kamis, 10 Juni 2010

LDII Bali Tanam Bakau di Serangan

Denpasar (ANTARA News) - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bali mendukung program Pulau Dewata bersih dan hijau dengan menanam 1.500 bibit bakau atau mangrove di sekitar Pura Sakenan, Desa Serangan, Denpasar, Minggu.
Kegiatan penghijauan itu diikuti ratusan masyarakat, baik dari wilayah Pulau Serangan, warga LDII, dan juga sejumlah tokoh masyarakat dari berbagai elemen. 

Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Buana mengatakan bahwa pemerintah menyampaikan penghargaan atas upaya LDII untuk menghijaukan lingkungan.

"Semoga kegiatan ini dapat lebih mendorong motivasi masyarakat Bali lainnya untuk melakukan penanaman pohon sehingga tercipta kondisi lingkungan pulau Bali yang hijau dan bersih di masa mendatang," katanya.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini luas wilayah taman hutan rakyat (tahura) di sekitar Ngurah Rai mencapai 1.373,5 hektare yang seluruhnya merupakan hutan mangrove. 

Berdasarkan hasil identifikasi, terdapat 38 spesies mangrove, 61 jenis burung, empat jenis reptil dan 30 jenis satwa lainnya. Namun, kawasan Tahura Ngurah Rai yang terletak di jalur strategis ini sejak beberapa tahun terakhir mengalami tekanan yang sangat berat.

"Hal ini akibat dari perambahan hutan, penebangan pohon, tempat pembuangan limbah dan sebagainya yang mengancam kelestarian hutan mangrove. Untuk itu sangat diharapkan partisipasi banyak pihak, termasuk masyarakat untuk aktif menjaga dan memelihara kelestarian hutan mangrove ini," ujarnya.

Menurut dia, keberadaan hutan mengrove di kawasan Tahura Ngurah Rai ini berfungsi mencegah abrasi pantai, disamping tentu saja menjadi paru-paru kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

Wakil ketua DPD LDII Provinsi Bali Suparto menambahkan bahwa kegiatan penghijauan ini diharapkan bisa dilaksanakan setiap tahun sekali oleh LDII Bali mengingat manfaatnya yang besar untuk pelestarian lingkungan.

"Ini juga sekaligus sebagai komitmen warga LDII dalam menjaga lingkungan hidup," katanya.
(ANT/P003)

Senin, 07 Juni 2010

Rekor MURI untuk Prosesi Pernikahan Unik Penyelamat Lingkungan



Hiruk pikuk semarak musik gambus mengiringi langkah rombongan pengantin memasuki gedung Persatuan Wanita Patra Cilacap. Banyak pejabat hadir dalam acara tersebut antara lain GM Pertamina RU IV Cilacap, Sekda Kab Cilacap mewakili Wakil Bupati, perwakilan Pertamina Pusat, perwakilan Dikpora Jawa Tengah, tokoh-tokoh masyarakat, juga perwakilan DPP LDII.

Ada keunikan tersendiri perhelatan pernikahan pada Sabtu pagi 5 Juni 2010 itu, memanfaatkan limbah non B3 antara lain limbah plastik, karung, spanduk, CD, kaleng dan botol minuman menjadi bahan dan aksesoris untuk pakaian mempelai pengantin, pakaian panitia serta dekorasinya.

Rupa-rupanya prosesi pernikahan ini sekaligus merupakan pameran hasil kegiatan Kursus dan Pelatihan Gratis bagi masyarakat berdasarkan bidang Kursus dan Pelatihan Hantaran dan Souvenir serta Tata Rias Pengantin, yang telah berlangsung 5 bulan sebelumnya dan melibatkan 500 orang peserta pelatihan.

Atas Kreasi unik pada Prosesi Pernikahan ini, Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) memberikan Piagam Penghargaan pada penyelenggaranya, Lembaga Pelatihan dan Kursus ”Bu Nandang”. Hj. Erni Suhaina Nandang, sebagai Pimpinan LPK tersebut merupakan Pengurus DPD LDII Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari PT. PERTAMINA RU IV CILACAP, sebagai bagian dari program CSRnya.


Kamis, 27 Mei 2010

Sambutan Menteri Negara Lingkungan Hidup Pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2010

Assalamualaikum wr. wb,

Saudara-Saudara yang saya hormati,

Kekayaan alam keanekaragaman hayati yang dilimpahkan Tuhan YME merupakan titipan kepada kita semua untuk dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang, oleh sebab itu pemanfaatan hasil bumi serta pengelolaan lingkungan menjadi tanggung jawab kita semua yang tidak terbatas dalam wilayah administrasi suatu daerah bahkan suatu negara. Sehubungan dengan itu, himbauan untuk bersama-sama melestarikan lingkungan hidup perlu terus dikumandangkan.

Mengingat pentingnya menjaga kelestarian keanekaragaman hayati, maka dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010, Indonesia mengusung tema "Keanekaragaman Hayati, Masa Depan Bumi Kita". Tema ini mengacu pada tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010 oleh United Nations Environment Programme yang akan diperingati di Kigali, Rwanda, yaitu "Many Species. One Planet. One Future" serta ditetapkannya tahun 2010 sebagai "Tahun Keanekaragaman Hayati internasional". Saudara-saudara yang berbahagia,

Indonesia dikaruniai kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dengan dimilikinya sekitar 90 tipe ekosistem, 40.000 spesies tumbuhan dan 300.000 spesies hewan. Dengan potensi keanekaragaman hayati yang melimpah merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan bagi pembangunan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Keanekaragaman hayati mempunyai peran penting bagi kehidupan umat manusia karena merupakan sumber penyediaan bahan pangan, sandang, papan, dan obat-obatan. Di samping itu, keanekaragaman hayati juga berfungsi sebagai penyedia sumber air, udara bersih dan bentang alam untuk pariwisata.

Nilai ekonomi yang cukup tinggi dari kekayaan keanekaragaman hayati di Indonesia menghasilkan devisa bagi sumber keuangan negara antara lain di sektor industri, pertanian, kehutanan dan kesehatan. Dari segi kegunaan, manfaat keanekaragaman hayati sangat besar untuk keperluan farmaseutika, biofarmaka, herbal, pangan, papan, maupun hias ornamental dan hobi serta penyedia jasa lingkungan. Peluang besar pada industri tanaman hias juga terbuka dengan adanya kecenderungan perubahan pasar dunia terhadap tanaman hias yang mulai beralih kepada tanaman tropis. Di samping itu ada potensi keanekaragaman hayati yang belum digali selama ini seperti keanekaragaman hayati bawah tanah (biodiversity below ground), untuk itu dalam memanfaatkannya perlu adanya penguasaan ilmu dan teknologi dengan melakukan berbagai penelitian dasar maupun terapan.

Dalam dua dasawarsa terakhir, terjadi pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berlebihan sehingga mengancam tatanan dan fungsi ekosistem. Padahal keanekaragaman hayati merupakan unsur pembentuk kelestarian lingkungan hidup yang berfungsi sebagai penopang utama kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia. Demi tercapainya pembangunan yang berkelanjutan, maka pemerintah Indonesia telah meratifikasi Konvensi Keanekaragaman Hayati pada tahun 1994 yang memiliki tiga kegiatan utama, yaitu: (1) Konservasi keanekaragaman hayati, (2) Pemanfaatan secara lestari dari komponennya dan (3) Pembagian keuntungan yang adil atas pemanfaatan sumber daya genetik. Dalam kaitan ini, Indonesia masih ketinggalan dalam mematenkan keanekaragaman hayati dibanding dengan negara lain.

Saudara-saudara yang berbahagia,

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia diselenggarakan dengan berbagai "gerakan lingkungan hidup". Kami mengajak semua pihak untuk berpartisipasi menjaga sumber daya alam Indonesia terutama keanekaragaman hayati Indonesia agar dapat bermanfaat secara berkelanjutan. Para Pimpinan Kepala Daerah dapat melakukan inventarisasi potensi keanekaragaman hayati, mengembangkan pengetahuan lokal tentang keanekaragaman hayati di daerah masing-masing. Di samping itu juga perlu untuk menginisiasi pemanfaatan jasa lingkungan antara lain untuk perlindungan keanekaragaman hayati dan pelestarian keindahan alam (landscape beauty preservation). Untuk itu, atas nama Pemerintah Indonesia, kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak baik itu pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, perguruan tinggi, maupun masyarakat yang telah melakukan berbagai kegiatan mendukung pelestarian lingkungan seperti melaksanakan kegiatan 3R (reuse, reduce, dan recycle), melakukan penelitian dan kajian ilmiah, upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, efisiensi penggunaan sumber daya alam, energi dan air serta kegiatan lainnya.

Demikian sambutan saya, terima kasih atas perhatian dan kepedulian Saudara-Saudara, mari kita bersama-sama selamatkan bumi kita.

Wassalamualaikum, wr. wb

Menteri Negara Lingkungan Hidup,
Prof. Dr. Ir. Gusti Muhammad Hatta, MS

Sumber : www.menlh.go.id

Sabtu, 15 Mei 2010

LDII Hijaukan Telukbetung Barat

Kamis, 29 Januari 2009 04:06

Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kota Bandar Lampung bekerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Telukbetung Barat mengadakan penghijauan di sepanjang pinggir Jalan Banten dan Jalan Indra Kesuma Yudha, Kelurahan Sukamaju, Telukbetung Barat.

Sekretaris DPD LDII Kota Bandar Lampung Ikwan Fauzi mengatakan kegiatan penghijauan ini termasuk rencana kerja tahunan DPD LDII Kota Bandar Lampung dalam peningkatan peran serta sosial kemasyarakatan. Menurut Iwan, panggilan akrab pak haji yang masih muda ini, kegiatan ini sebagai amal saleh warga LDII untuk mengurangi pemanasan global sekaligus mendukung program Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam Gerakan Sejuta Pohon.

“Kegiatan ini juga menjadi amal jariah karena bisa bermanfaaat bagi orang banyak dan bisa berguna dalam jangka panjang,” kata Iwan dalam rilisnya kepada Lampung Post, Minggu (18-1). Ketua Pimpinan Cabang LDII Telukbetung Barat Ustaz Sugiarto menambahkan sebanyak 2.000 pohon dan 100 warga LDII dan masyarakat Sukamaju dan Bakung terlibat dalam kegiatan ini.

“Inilah kerja sama yang baik yang perlu ditingkatkan di masa mendatang,” kata Sugiarto. Camat Telukbetung Barat M. Zein menyambut baik kegiatan LDII itu yang menurutnya sebagai bukti sinergi yang baik pemerintah dengan masyarakat. M. Zein juga mendukung kegiatan ini dengan menyediakan bibitnya dan teman-teman LDII sebagai pelaksananya.

“Kami bersemangat dengan ajakan kerja sama dari LDII karena selama berhubungan dengan LDII di manapun LDII selalu baik dan mendukung penuh program pemerintah. Jadi, jika ada yang beropini LDII itu eksklusif, berarti belum berpikiran maju. Lihat secara menyeluruh, jangan sebagian,” kata dia. n RLS/K-2 (Sumber: http://www.lampungpost.com )

Gerakan Penghijauan (Reboisasi) Bersama Penanaman 5000 Bibit Pohon

Minggu, 24 Januari 2010
DAS Kalipahit Kebun Blawan Kecamatan Sempol
Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur
Bondowoso 24 Januari 2010 - Hujan yang terus mengguyur kota Bondowoso, membuat cemas beberapa elemen masyarakat. Dikhawatirkan musibah banjir dan tanah longsor akan melanda area yang memang sudah cukup kritis. Di antaranya, wilayah atau area yang masuk daerah aliran sungai (DAS) Kali Pahit Kecamatan Sempol, Kab. Bondowoso, Jawa Timur. Untuk mencegah ternyadinya musibah bencana alam berupa banjir dan tanah longsor, maka dua ormas islam yaitu GP Ansor Bondowoso dan LDII Bondowoso melakukan gerakan kerjasama reboisasi masal di area DAS Kali Pahit Kecamatan Sempol. Bahkan, ratusan warga Nahdliyin dan masyarakat setempat turut serta dalam aksi penanaman ribuan bibit pohon. Jumlah bibit pohon yang ditanam sebanyak 5000 bibit pohon jabon dan bibit pohon akasia. Kegiatan reboisasi ini dilakukan pada Hari Minggu pagi tanggal 24 Januari 2010.
Administratur Kebun Blawan Sempol Bapak Supandri, yang ikut hadir dalam acara itu, menegaskan gerakan penghijauan tersebut merupakan tindak lanjut dari gerakan penghijauan yang telah menanam 20 ribu bibit pohon jabon beberapa waktu yang lalu. "saya berterima kasih kepada LDII dan GP Ansor yang telah menggagas acara ini", kata Bapak Supandri. Sebab, lanjut beliau, dengan adanya penghijauan yang menanam 5000 bibit pohon, beliau merasa terbantu dalam menyadarkan masyarakat tentang arti penting penghijauan. "Sebab, penghijuan ini bisa mengantisipasi terjadinya erosi," kata Bapak Supandri. Camat Sempol Bapak Warsito di sela-sela menutup acara gerakan menanam pohon memberikan sambutan dan apresiasi kepada GP Ansor dan LDII Bondowoso. "Kami memberikan atensi tinggi, kepada kedua ormas tersebut, yang telah peduli kepada wilayah kami dengan menanam bibit pohon", kata Bapak Warsito.
Sumber: Surat Kabar Radar Jember, Jawa Pos

LDII Sumenep Tanam 2.000 Pohon di Desa Langsar

Desember 30, 2009
DPD LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) Kabupaten Sumenep, menggelar kegiatan penghijauan sebanyak 2.000 pohon di Dusun Cemmanis, Desa Langsar Kecamatan Saronggi, pada Sabtu (19/12) pagi. Acara tersebut bekerjasama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sumenep. Ketua DPD LDII Kabupaten Sumenep, Drs. Musaheri, M.Pd mengatakan, kegiatan ini merupakan program dan komitmen kami untuk menjaga dan melestarikan alam.
“Program ini merupakan program yang sudah dicanangkan mulai dari tingkat pusat hingga ke tingkat PAC, yang kebetulan saat ini Pemkab Sumenep melalui Dishutbun juga menggelar pekan menanam pohon,”tegasnya. Selanjutnya Musaheri berharap, dengan kegiatan ini mampu memberikan penyadaran kepada anggota maupun para masyarakat untuk senantiasa menjaga kelestarian lingkungan. “Pasca penanaman ini diharapkan para warga masyarakat untuk senantiasa menjaga bibit yang telah ditanam, sehingga kelak dapat memberikan manfaat lebih, serta menjadikan lingkungan di Desa Langsar dapat lebih baik,” tegasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, yang diwakili Kepala Bidang Kehutanan, H. Ismail mengatakan, kegitan yang dilakukan oleh DPD LDII Sumenep tersebut sangat tepat, karena Desa Langsar merupakan salah satu daerah kritis yang memerlukan penghijauan.
“Kami sangat apresiatif terhadap kegiatan yang dilakukan saat ini, karena itu kami juga berharap kepada masyarakat yang juga peduli kepada lingkungan untuk juga berpartisipasi dalam usaha pelestarian lingkungan,” tegasnya. Menurut H. Ismail, pihaknya akan senantiasa mendukung kegiatan-kegiatan serupa, dengan memberikan bantuan bibit, selama persediaan masih ada. Dalam kegiatan tersebut Dishutbun Kabupaten Sumenep memberikan bantuan bibit sebanyak 1.000 pohon yang terdiri dari bibit pohon jati, mahoni, nyamplong dan jati (putih) gmelina, sisanya berasal dari swadaya LDII sendiri. ( Gun, Esha ) [http://www.sumenep.go.id]

LDII Sidoarjo Tanam Ratusan Pohon di Porong

December 29, 2009

Ratusan anggota Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jatim menggelar aksi simpatik dengan menanam ratusan bibit di kawasan bekas bawah jembatan tol buntung Porong. Penghijauan ini menyusul diselenggarakannya Konfrensi Dunia tentang perubahan iklim di Kopenhagen Denmark yang menyepakati tentang komitmen bersama untuk mengurangi temperatur suhu global.
Kata Kriswanto, Ketua LDII Jatim, aksi penanaman aneka macam bibit pohon ini sebagai bentuk keprihatinan warga tentang dampak dari pemanasan global. Dimana hasil dari Konfrensi Dunia menyebutkan bahwa panas suhu bumi meningkat dua derajat. “Ini merupakan efek dari tingginya polusi udara serta efek rumah kaca yang telah mengikis lapisan ozon bumi,” ujarnya, Minggu (20/12/2009).
Ditambahkannya, penghijauan dilakukan di dekat lokasi semburan lumpur karena di area bekas sumur Banjar Panji I milik Lapindo Brantas Inc itu merupakan bencana yang terkait dengan kerusakan lingkungan. “Semua anggota kami libatkan dalam acara penghijauan ini,” terangnya. Selain menanam pepohonan, para peserta aksi simpatik juga membagi-bagikan selebaran yang isinya ajakan untuk melakukan penghijauan kepada semua pengendara yang melintas. [isa/kun: http://www.beritajatim.com]