Minggu, 20 Desember 2009

Ajak Umat Islam Turut Mengurangi Pemanasan Global

Aksi Simpatik DPD LDII Jawa Timur Sambut Tahun Baru Islam 

20 Desember 2009

Kemacetan lalu lintas di exit tol Porong terjadi hampir tiap hari, termasuk pada Minggu (20/12). Uniknya, Minggu pagi itu pintu keluar tol Porong macet karena adanya ribuan simpatisan ormas Lembaga Dakwa Islam Indonesia (LDII) yang melakukan aksi penghijauan di area bekas jembatan tol Porong- Gempol di Tanggulangin.

Sekitar 2.000 massa LDII kabupaten Sidoarjo padati lokasi penghjiauan sejak pagi buta. Umumnya mereka berangkat bersama seluruh anggota keluarga lengkap, dari kedua orang tua dan anaknya-anaknya. Seperti Zaini, warga desa Sentul Tanggungangin di sisi timur pusat semburan lumpur panas Lapindo, dia berangkat bersama istri dan ketiga anaknya.

“Saya berangkat lengkap bersama istri dan anak-anak usai sholat Subuh bergegas ke sini sekalian olah raga,” aku Zaini yang merupakan warga daerah terdampak bencana lumpur panas Sidoarjo.

Tambahnya, ia sangat mendukung kegiatan penghijauan itu karena sejak terjadinya bencana lumpur mengakibatkan suhu udara di tempat tinggalnya jadi semakin panas. Karenaya dalam rangka memperingati datangnya tahun baru Islam 1431 Hijriyah, DPD LDII Jawa Timur menggelar aksi ‘Penghijauan Massal’ dengan menanam sekitar 112.000 pohon serempak di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur.

“Kegiatan ini dilakukan bagian dari upaya turut menyebarkan kesepakatan Konferensi dunia tentang perubahan iklim di Kopenhagen (red, 7-18 Desember 2009) yang baru saja selesai dengan menghasilkan komitmen bersama untuk mengurangi temperatur suhu global dua derajat celsius,” terang Chirwanto Santoso selaku ketua DPD LDII Jatim dalam sambutannya jelang aksi penghijauan.

Lanjutnya, peningkatan suhu panas bumi (global warming) merupakan bukti nyata terjadinya perubahan iklim dunia sehingga semua orang wajib memberi solusi, utamanya dengan memperbanyak penanaman pohon.

“Cinta lingkungan bagian dari amal sholeh termasuk ibadah ghoiru maghdo,” cetus Chirwanto menutup sambutannya.

Tentang kenapa memilih lokasi di dekat pusat semburan lumpur panas lapindo. Selaku panitia, Dedid Cahya Happyanto beralasan bahwa areal sekitar Lapindo mengalami peningkatan suhu udaranya sangat draktis dalam tiga tahun terakhir.

“Dengan kondisi panas seperti ini kiranya bibit pohon yang ditanam di sini adalah jenis lantoro, trembesi, mangga dan nangka. Seluruhnya berjumlah 5.000 bibit dan sisanya akan ditanam di lokasi lain,”  tukas Dedid.

Usai melakukan penanaman bibit pohon. Selanjutnya Dedid membacakan surat tertulis dari DPD LDII kabupaten Sidoarjo kepada Bupati Sidoarjo berisi himbauan agar seluruh pemerintahan Kabupaten Sidoarjo beserta jajaranya agar segera Mendata Pohon sebagai Aset Kota.

Sebagai aksi penutup. Panitia juga mengelar 9 buah poster berisi 9 Manfaat Penghijauan antara lain: Estetis, Orologis, Hidrologis, Klimatologis, Edaphis, Ekologis, Hygienis, Protektif dan Edukatif. Sekaligus mengajak masyarakat, khususnya umat Islam, agar turut mengurangi pemanasan global melalui flayer yang dibagikan kepada pengguna jalan raya Porong.



 

Jumat, 18 Desember 2009

2012 Bukan Kiamat, Tapi Puncak Global Warming

“2012 Kiamat” Apakah Ramalan, Bohongan atau Peringgatan? Bagi umat Islam hal itu perlu dipahami secara bijak. Sebab, isu akan terjadinya bencana besar pernah terjadi di jaman nabi Nuh dan Nabi Jusuf.

Bagi umat nabi Nuh dan umat nabi Jusuf, tentu kabar akan terjadinya bencana besar itu membuat mereka bingung, antara percaya atau tidak. Namun hikmah dari kedua peristiwa tersebut justru terletak pada bagaimana menyiapkan kondisi apabila bencana besar itu benar-benar terjadi.

Nabi Nuh membuat kapal besar untuk mengarungi samudra luas berbulan-bulan. Sedangkan Nabi Yusuf menyiapkan lumbung besar, guna menyimpan surplus pangan selama 7 musim untuk menghadapi 7 musim paceklik kemudian.

Wahai umat Islam jangan terjebak arus percaya atau tidak tentang “2012”, tapi yang harus perbuat yakni bagaimana mengantisipasi jikalau bencana itu benar-benar terjadi.

2012 bukan kiamat, melainkan terjadinya puncak suhu panas (global warming). Sebab, berdasarkan data astronomi menyebutkan bahwa pada tahun 2012 badai matahari (flare) memuncak dan bumi memasuki medan awan energi antar bintang. Kondisi tersebut memungkinkan terjadinya peningkatan suhu panas yang luar biasa di bumi.

Di samping itu, peningkatan suhu panas bumi (global warming) sebetulnya telah dirasakan beberapa tahun terakhir akibat tingginya polusi udara dan efek rumah kaca. Global warming merupakan bukti nyata terjadinya perubahan iklim dunia dan salah satu solusinya adalah dengan memperbanyak penanaman pohon.

Karenanya dalam rangka memperingati datangnya tahun baru Islam 1431 Hijriyah sekaligus turut menyebarkan kesepakatan Konfrensi Dunia tentang Perubahan Iklim di Kopenhagen Dermark, 7-18 Desember 2009. DPD LDII Jawa Timur menggelar Penghijauan Massal serempak di seluruh Kabupaten/Kota se Jawa Timur dengan menanam 112.000 pohon.
 
Pada aksi penghijuan tersebut DPD LDII Jawa Timur juga membawa seruan:

-          Menghimbau agar seluruh pemerintahan Kabupaten / Kota di Jawa Timur segera mendata Pohon sebagai Aset Kota.
-          Menkampanyekan tentang 9 Manfaat Penghijauan secara konsisten dan berkesinambungan.

Adapun 9 Manfaat Penghijauan, antara lain:
1.      Manfaat Estetis: Menciptakan lingkungan yang hijau dan asri
2.      Manfaat Orologis: Mampu melindungi tanah dari banjir, longsor, gempa dan abrasi
3.      Manfaat Hidrologis: Menjaga persediaan air tanah
4.      Manfaat Klimatologis: Mengurangi suhu panas dan menyejukan udara
5.      Manfaat Edaphis: Menjadi tempat tinggal binatang dan makhluk hidup lain
6.      Manfaat Ekologis: Menjaga keseimbangan alam
7.      Manfaat Hygienis:Menyerap Carbon Dioksida (CO2) mengeluarkan Oksigen (O2)
8.      Manfaat Protektif: Melindungi dari terik matahari, angin, debu dan meredam suara
9.      Manfaat Edukatif: Menjadi laboratorium alam mengenal tanaman (flora)