Minggu, 20 Juni 2010

Makassar Pusat Gerakan Penghijauan Berwawasan Religi



Sabtu, 19 Juni 2010 | 15:11 WIB

TEMPO Interaktif, Makassar -Perhatian terhadap lingkungan tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi organisasi masyarakat Islam pun tidak ketinggalan. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan dan mengatasi global warming. Dimana Makassar ditunjuk menjadi pusat pelaksanaan program penghijauan berwawasan religi.

"Makassar dipilih sebagai sentra pencanangan LDII Go Green karena dinilai sukses dengan program Go Green di Sulawesi Selatan," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat LDII, Prasetyo Sunaryo, saat memberikan keterangan pers, Makassar, siang tadi.

Menurutnya, program LDII ini akan menunjang program pemerintah provinsi terkait penghijauan. Dimana selain isu global tentang perubahan iklim, program ini dimaksudkan bentuk sumbangsih kecil LDII terhadap sektor pertanian. "Kegiatan pertanian dipengaruhi perubahan iklim yang ekstrim, contohnya musim kemarau bertambah 40 hari. Ini berpotensi merugikan produksi pertanian," kata Prasetyo.

Pencanangan program penghijauan berwawasan religi ini dilaksanakan Senin pekan depan, dimulai dengan penanaman 100 pohon jenis kosambi atau dalam bahasa lokal ba'do, di Pondok Pesantren Berua Daya, Makassar. Jumlah ini akan terus bertambah hingga 1 juta pohon yang tersebar di Indonesia.

Ketua Panitia LDII Go Green, Ishak Andi Ballado mengatakan pencanangan program ini akan dihadiri pula perwakilan dari 33 provinsi. Rencananya setiap provinsi akan memiliki wakil untuk menerapkan program serupa di daerah tersebut. Mereka juga akan melakukan pengawasan agar pohon-pohon yang ditanam tidak mati.

Rabu, 16 Juni 2010

Penghijauan dengan Penanaman Pohon di Kabupaten Batang

Pencanangan penanaman pohon secara simbolis dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup dan Hari Penanggulangan degradasi Lahan dan Kekeringan di Kabupaten Batang dilakukan hari Jumat 11 Juni 2010 di Pantai Sigandu Batang.Penanaman pohon secara simbolis dilakukan oleh Bupati Batang, H Bambang Bintoro,SE bersama Wabub H achfa Machfudz,Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Batang Hj. Susi Iriani,SE dan melibatkan Warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia ( LDII ). 


Ka Badan Lingkungan Hidup Kab. Batang, Ir. H Agus Riyadi, MM dalam upacara pencanangan melaporkan,tujuan kegiatan itu memberikan contoh nyata dalam upaya konservasi sumber daya alam,baik yang ada di hulu maupun di hilir.

Pohon yang ditanam sebanyak 15 000 batang lebih untuk daerah pantai dan pegunungan/pedesaan.

Ketua DPD LDII Kab. Batang, Drs. H Tulyono,Msi, menjelaskan, keikutsertaan warga LDII tsb sudah menjadi komitmen warga LDII untuk menjaga dan merawat lingkungan agar kita semua bisa meninikmatinya dengan nyaman.



Jumat, 11 Juni 2010

Rencana Pencanangan Program LDII Go Green

Acara Pencanangan LDII Go Green insyaAlloh akan dilaksanakan pada hari Senin, 21 Juni 2010 di Makasar, Sulawesi Selatan, yang akan dihadiri oleh Pengurus DPP LDII, perwakilan DPD LDII Provinsi seluruh Indonesia, tokoh-tokoh masyarakat, dll.

Dalam Acara tersebut insyaAlloh juga akan dihadir Gubernur Sulawesi Selatan, Walikota Ujung Pandang. Sementara saat ini panitia sedang mengupayakan Prof. Emil Salim dan Menteri KLH untuk hadir sebagai Keynote Speech dan meresmikan pencanangan tersebut. 

Selain kegiatan ceremonial, pada hari itu juga akan digelar pameran kegiatan yang telah dilaksanakan oleh warga LDII di berbagai provinsi terkait penghijauan dan lingkungan serta juga akan dilaksanakan workshop penghiajaun. Mohon doanya agar acara dapat terlaksana dengan lancar, aman, selamat dan barokah bagi kita semua.

Kamis, 10 Juni 2010

LDII Bali Tanam Bakau di Serangan

Denpasar (ANTARA News) - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bali mendukung program Pulau Dewata bersih dan hijau dengan menanam 1.500 bibit bakau atau mangrove di sekitar Pura Sakenan, Desa Serangan, Denpasar, Minggu.
Kegiatan penghijauan itu diikuti ratusan masyarakat, baik dari wilayah Pulau Serangan, warga LDII, dan juga sejumlah tokoh masyarakat dari berbagai elemen. 

Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Buana mengatakan bahwa pemerintah menyampaikan penghargaan atas upaya LDII untuk menghijaukan lingkungan.

"Semoga kegiatan ini dapat lebih mendorong motivasi masyarakat Bali lainnya untuk melakukan penanaman pohon sehingga tercipta kondisi lingkungan pulau Bali yang hijau dan bersih di masa mendatang," katanya.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini luas wilayah taman hutan rakyat (tahura) di sekitar Ngurah Rai mencapai 1.373,5 hektare yang seluruhnya merupakan hutan mangrove. 

Berdasarkan hasil identifikasi, terdapat 38 spesies mangrove, 61 jenis burung, empat jenis reptil dan 30 jenis satwa lainnya. Namun, kawasan Tahura Ngurah Rai yang terletak di jalur strategis ini sejak beberapa tahun terakhir mengalami tekanan yang sangat berat.

"Hal ini akibat dari perambahan hutan, penebangan pohon, tempat pembuangan limbah dan sebagainya yang mengancam kelestarian hutan mangrove. Untuk itu sangat diharapkan partisipasi banyak pihak, termasuk masyarakat untuk aktif menjaga dan memelihara kelestarian hutan mangrove ini," ujarnya.

Menurut dia, keberadaan hutan mengrove di kawasan Tahura Ngurah Rai ini berfungsi mencegah abrasi pantai, disamping tentu saja menjadi paru-paru kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

Wakil ketua DPD LDII Provinsi Bali Suparto menambahkan bahwa kegiatan penghijauan ini diharapkan bisa dilaksanakan setiap tahun sekali oleh LDII Bali mengingat manfaatnya yang besar untuk pelestarian lingkungan.

"Ini juga sekaligus sebagai komitmen warga LDII dalam menjaga lingkungan hidup," katanya.
(ANT/P003)

Senin, 07 Juni 2010

Rekor MURI untuk Prosesi Pernikahan Unik Penyelamat Lingkungan



Hiruk pikuk semarak musik gambus mengiringi langkah rombongan pengantin memasuki gedung Persatuan Wanita Patra Cilacap. Banyak pejabat hadir dalam acara tersebut antara lain GM Pertamina RU IV Cilacap, Sekda Kab Cilacap mewakili Wakil Bupati, perwakilan Pertamina Pusat, perwakilan Dikpora Jawa Tengah, tokoh-tokoh masyarakat, juga perwakilan DPP LDII.

Ada keunikan tersendiri perhelatan pernikahan pada Sabtu pagi 5 Juni 2010 itu, memanfaatkan limbah non B3 antara lain limbah plastik, karung, spanduk, CD, kaleng dan botol minuman menjadi bahan dan aksesoris untuk pakaian mempelai pengantin, pakaian panitia serta dekorasinya.

Rupa-rupanya prosesi pernikahan ini sekaligus merupakan pameran hasil kegiatan Kursus dan Pelatihan Gratis bagi masyarakat berdasarkan bidang Kursus dan Pelatihan Hantaran dan Souvenir serta Tata Rias Pengantin, yang telah berlangsung 5 bulan sebelumnya dan melibatkan 500 orang peserta pelatihan.

Atas Kreasi unik pada Prosesi Pernikahan ini, Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) memberikan Piagam Penghargaan pada penyelenggaranya, Lembaga Pelatihan dan Kursus ”Bu Nandang”. Hj. Erni Suhaina Nandang, sebagai Pimpinan LPK tersebut merupakan Pengurus DPD LDII Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari PT. PERTAMINA RU IV CILACAP, sebagai bagian dari program CSRnya.